ANKARA, iNews.id - Seorang penyusup bersenjata dikejar setelah berusaha memasuki kompleks ulama Turki yang bermukim di Amerika Serikat (AS), Fethullah Gulen, pada Rabu (3/10/2018). Gulen (77) merupakan tokoh yang dituduh oleh Presiden Erdogan mendalangi kudeta yang gagal pada 2016.
"Pria yang tampaknya bersenjata berusaha memasuki pusat kediaman di Saylorsburg, Pennsylvania," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Aliansi Fethullah Gulen untuk Nilai-Nilai Bersama, seperti dilaporkan AFP, Kamis (10/4/2018).
"Seorang penjaga bereaksi terhadap situasi dengan tembakan peringatan di udara dan orang itu melarikan diri," tambahnya.
Polisi belum mengonfirmasi insiden itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan Gulen, ulama yang pernah dianggap sebagai sekutu, atas pecahnya kudeta 15 Juli 2016 yang menyebabkan 250 orang tewas, tidak termasuk komplotan kudeta.
Turki menginginkan Gulen diekstradisi dari AS dan menyatakan kekecewaannya atas kegagalan AS menyerahkan Gulen. Masalah ini pun menjadi masalah utama dalam hubungan Turki-AS.
Kelompok Gulen menyatakan, upaya penyusupan itu terkait dengan Pemerintah Turki. Kelompok Gulen menduga penyusupan terjadi setelah juru bicara Erdogan mengatakan, Turki akan melancarkan "operasi di luar negeri" terhadap Gulen dan pendukungnya.