BRATISLAVA, iNews.id - Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger mengundurkan diri, Minggu (7/5/2023). Dia akan mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Zuzana Caputova pada Minggu malam.
Pengunduran diri Heger dilakukan setelah para menterinya lebih dulu mundur yang melemahkan kinerja kabinet. Pemerintahan Heger dibentuk sebagai caretaker sampai menunggu pemilihan umum (pemilu) parlemen yang akan digelar pada September mendatang.
"Saya memutuskan untuk meminta Presiden menghapus otoritas saya dan memberikan ruang bagi presiden untuk menjajal pemerintahan teknokrat memimpin Slovakia dengan stabil dan damai menuju pemilu parlemen yang demokratis," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya kelompok oposisi mendesak Heger untuk mundur dan memberi kesempatan kepada pemerintahan teknokrat memimpin negara Eropa tengah itu.
Koalisi penguasa pemerintah kehilangan suara mayoritas di parlemen pada September 2022 setelah Partai SaS mundur. Para politisinya menuduh pemerintah tidak berbuat banyak untuk membantu rakyat yang sedang terbebani biaya energi yang mencapai rekor tertinggi di Eropa.
Seperti negara-negara Eropa lainnya, Slovakia membebankan kenaikan biaya energi kepada rumah tangga dan perusahaan untuk mengurangi beban pemerintah sehingga memicu inflasi.