TAIPEI, iNews.id - Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan sebanyak 22 pesawat tempur milik China terbang di atas wilayahnya. Militer Taiwan kini bersiaga mengantisipasi kemungkinan invasi.
Latihan militer akan digelar pekan depan dengan melibatkan warga sipil untuk persiapan evakuasi.
Taiwan dan China diketahui berpisah pada tahun 1949 setelah perang saudara yang berakhir dengan Partai Komunis berkuasa di daratan. Pulau Taiwan tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat China, namun Beijing menyatakan bahwa pulau tersebut harus bersatu dengan daratan.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (22/7/2023), China terus meningkatkan jumlah pesawat militer ke Taiwan seiring aktivitas politik yang terus menjalin hubungan dengan negara luar termasuk Amerika Serikat.
China bahkan menggelar latihan militer besar-besaran sebagai tanggapan atas kunjungan mantan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2023.
China juga berupaya keras menggagalkan kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Taiwan William Lai ke Amerika Serikat (AS) bulan depan. Lai akan transit di AS dalam kunjungannya ke Paraguay untuk menghadiri pelantikan presiden negara itu pada 14 Agustus.
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen beberapa bulan lalu juga transit di AS dalam rangkaian turnya ke Amerika Tengah untuk mengunjungi negara-negara yang mendukung Taiwan. Namun dalam transit di New York dan Los Angeles, Tsai memanfaatkannya untuk meningkatkan hubungan dengan AS.