PM Malaysia dan Oposisi Saling Tuduh soal Cambridge Analytica

Anton Suhartono
Perdana Menteri Najib Razak (Foto: AFP)

KUALA LUMPUR, iNews.id - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membantah tuduhan dari kubu oposisi yakni anak Mahathir Mohamad, Mukhriz Mahathir (53), yang menyebut pemerintahannya pernah berkerja sama dengan perusahaan analisis data Cambridge Analytica.

Seperti diketahui, Cambridge Analytica saat ini menjadi pembicaraan internasional terkait penggunaan data dari para pengguna Facebook sejak 2014.

Najib malah menuduh balik Mukhriz lah yang berkerja sama dengan Cambridge Analytica pada pemilihan umum 2013 di Negara Bagian Kedah.

Nama Malaysia dikait-kaitkan dengan skandal ini setelah seorang eksekutif perusahaan itu mengatakan kepada stasiun televisi Channel 4 bahwa pihaknya menggunanakan jaringan untuk menyamarkan aktivitas kampanye di Meksiko, Malaysia, dan Brasil.

“Apakah itu Cambridge Analytica atau perusahaan induknya, SCL Group, tidak pernah, sekarang atau di masal lalu, dikontrak, dipekerjakan, atau dibayar dalam cara apa pun oleh Barisan Nasional,” demikian pernyataan kantor perdana menteri, dikutip dari This Week in Asia.

Masih menurut pernyataan itu, perwakilan SCL Group di Malaysia sudah menyatakan bahwa Cambridge Analytica memberikan masukan secara pribadi kepada Mukhriz pada pemilu 2013, bukan ke Barisan Nasional.

Barisan Nasional merupakan kubu partai pendukung pemerintah yang sudah berkuasa di Malaysia sejak 1957.
Mukhriz terjun ke dunia politik pada 2000-an. Dia menjabat sebagai kepala kementerian di Kedah pada 2013.

Namun pada 2016, Mukhriz memutuskan keluar dari pemerintahan dan Barisan Nasional untuk bergabung ke kubu opisisi yang dibangun ayahnya. Mukhriz dalam pernyataannya kepada Malaysiakini membantah pernah punya hubungan dengan Cambridge Analytica.

“Tidak pernah tahu Cambridge Analytica atau menggandeng mereka untuk pekerjaan apa pun. Jika mereka mengklaim dilibatkan dengan Kedah (pemilu 2013), saya tidak tahu soal itu. Tidak ada strategi dan taktik yang saya dapat sebagai kepala pemilihan untuk Kedah BN saat (pemilu 2013), yang berasal dari saran [Cambridge Analytica]. Mungkin mereka sedang berkonsultasi dengan kantor perdana menteri atau kantor Barisan Nasional,” kata dia.

Sementara itu, dalam situsnya, Cambridge Analytica mengungkap bahwa kampanye di Kedah merupakan salah satu pencapaian keberhasilannya di Malaysia.

Cambridge Analytica berhasil membantu Barisan Nasional memenangkan pemilu pada 2013 setelah sebelumnya wilayah itu dikuasai kubu oposisi sejak 2008.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 bulan lalu

Anwar Ibrahim Tolak Permintaan Mahathir Batalkan Undang Trump ke KTT ASEAN, Ini Alasannya

Internasional
1 bulan lalu

Mahathir Mohamad Desak Anwar Ibrahim Batalkan Undang Trump ke KTT ASEAN

Internasional
4 bulan lalu

Biodata Anwar Ibrahim, PM Malaysia yang Digoyang di Dalam tapi Dipuji di Luar Negeri

Internasional
4 bulan lalu

Mahathir Turun ke Jalan, Pimpin Demo Gulingkan Anwar Ibrahim

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal