BANGKOK, iNews.id - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O Cha segera membubarkan parlemen sebagai persiapan untuk pemilihan umum (pemilu) pada Mei mendatang. Meski demikian Prayut enggan mengungkap waktu pastinya.
Dia hanya memberi klu bahwa parlemen akan dibubarkan sebelum masa jabatan pemerintah berakhir yakni pada akhir Maret 2023.
Pria 68 tahun itu mengatakan pada Kamis malam, parlemen akan dibubarkan lebih awal. Sesuai aturan dalam UU, pemilu berikutnya harus digelar sebelum 7 Mei.
Prayut akan maju kembali dalam bursa perdana menteri, menghadapi Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai yang juga putri mantan diktator Thaksin Shinawatra. Pesaing kuat lainnya adalah mentor militernya yang juga wakil perdana menteri, Prawit Wongsuwan (77).
Hasil polling terbaru menempatkan Prayut di bawah pesaingnya. Namun pembubaran parlemen lebih awal dinilai akan menguntungkan Prayut. Di bawah aturan pemilu yang baru, pembubaran lebih awal akan mengurangi periode minimum keanggotaan partai untuk kandidat dari 90 menjadi 30 hari. Prayut bergabung dengan partai baru Thailand, Persatuan Bangsa Thailand (UTN) pada bulan lalu.
Partainya memiliki banyak keuntungan dan berada di urutan keenam dalam polling bulan lalu dengan dukungan dari 4,8 persen responden. Sementara partai berkuasa, Pheu Thai, mendapat dukungan 23,4 persen.