NIAMEY, iNews.id - Pasukan pengawal kepresidenan (paspampres) Niger menahan Presiden Mohamed Bazoum di istana, Rabu (26/7/2023). Sebelumnya, tentara Niger memblokade akses ke istana kepresidenan di Ibu Kota Niamey menggunakan kendaraan militer.
Dilaporkan Reuters, kendaraan militer memblokade pintu masuk istana. Selain itu, akses menuju kantor kementerian yang bersebelahan dengan istana juga diblokir.
Seorang pejabat kantor kepresidenan mengatakan, para staf tak bisa bekerja meski sudah berada di istana.
Sementara itu, meski terjadi ketegangan di istana, kondisi Kota Niamey dilaporkan tenang pada Rabu pagi waktu setempat. Arus lalu lintas normal dan tak ada pemblokiran internet.
Belum jelas motif penahanan Presiden Bazoum oleh tentara, namun kondisi itu mirip dengan kudeta di negara tetangga, Mali, serta Burkina Faso pada 2020.
Niger juga diwarnai beberapa kali kudeta, termasuk yang teranyar pada Maret 2021. Satu unit militer berusaha merebut istana kepresidenan beberapa hari sebelum Bazoum dilantik sebagai presiden.
Pemilu yang mengatarkan Bazoum ke kursi presiden itu merupakan pemilihan demokratis pertama di Niger. Negara itu sudah mengalami empat kali kudeta militer sejak meraih kemerdekaan dari Prancis pada 1960.