Presiden Trump Ancam Iran soal Senjata Nuklir

Nathania Riris Michico
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: AP)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mencari solusi lebih kuat untuk menahan Iran mengembangkan senjata nuklirnya.

Trump belum menentukan sikap soal kesepakatan nuklir Iran yang diteken pada 2015. Dalam jumpa pers bersama Macron di Gedung Putih, dia mengancam tak segan-segan bertindak jika Iran mengembangkan senjata nuklir.

Saat bertemu Trump, Macron berbicara soal kesepakatan baru antara AS dan Eropa untuk mengatasi kekhawatiran program nuklir Iran. Hal ini merujuk pada tenggat waktu yang dimiliki Trump untuk menentukan sikap, yakni 12 Mei. Dia membuka peluang untuk menjatuhkan sanksi ekonomi lagi terhadap Teheran.

Macron menggunakan kunjungan tiga harinya ke AS sebagai tawaran untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran. Banyak pihak berharap kunjungan itu akan menghasilkan tekanan agar Iran meninggalkan senjata nuklir.

Dalam usulan Macron terhadap Trump disebutkan, AS dan Eropa setuju memblokir aktivitas nuklir Iran sampai 2025 dan seterusnya, mengatasi program rudal balistik, dan mencari solusi politik untuk menahan kekuatan Iran di Yaman, Suriah, Irak, dan Lebanon.

Namun belum diketahui apakah Macron berhasil memengaruhi Trump agar tidak mundur dari kesepakatan 2015.

Namun Trump menyampaikan pernyataan yang menggantung, dia belum menentukan sikap.

"Kami memiliki kesempatan bagus untuk melakukan kesepakatan yang jauh lebih besar. Mungkin disepakati, mungkin tidak," ujar Trump, seperti dilansir Reuters, Rabu (25/4/2018).

Dia mengancam akan bertindak jika Iran memulai kembali program nuklirnya.

"Jika Iran mengancam kita dengan cara apa pun, mereka akan membayar dengan harga seperti beberapa negara lain pernah merasakannya," kata Trump.

Iran menyatakan, tetap melanjutkan program nuklir meskipun kesepakatan 2015 dibatalkan. Seorang pejabat senior Iran juga mengatakan siap keluar dari kesepakatan jika Trump menarik diri dari kesepakatan.

Setelah Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel juga akan berkunjung ke Gedung Putih membahas permasalahan serupa dengan Trump pada 27 April.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
4 jam lalu

Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...

Internasional
5 jam lalu

Cerita Trump Hentikan Perang India dan Pakistan dengan Ancaman Tarif 350%

Internasional
9 jam lalu

Presiden Maduro Sebut Ada yang Memprovokasi Trump untuk Menyerang Venezuela

Internasional
11 jam lalu

Trump Ternyata Tak Diundang ke Pemakaman Mantan Wapres AS Dick Cheney, Kenapa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal