KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku kecewa dengan negara sekutu Ukraina yang melonggarkan saksi kepada Rusia. Dia meminta sanksi terus diberlakukan kepada Rusia agar invasi ke Ukraina berhenti.
“Saat ini, kami melihat pelonggaran sanksi yang terlalu lama dari mitra kami. Rusia sangat aktif untuk menghindari sanksi.” kata Zelenksy seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/9/2023).
Zelensky mengatakan sanksi terhadap Moskow harus fokus pada sektor energi Rusia. Selain itu, sanksi ekonomi dan industri mikroelektronik juga dinilai penting.
“Ada tiga prioritas sanksi lebih lanjut terhadap sektor energi Rusia, pembatasan nyata terhadap pasokan chip dan mikroelektronik yang ditujukan kepada para teroris secara umum, dan terus memblokir sektor keuangan Rusia,” katanya.
Juru bicara Kementerian Luar Ukraina Negeri Oleg Nikolenko tegas menolak saran pelonggaran sanksi terhadap Rusia sebagai bagian dari upaya memulihkan perjanjian yang didukung PBB untuk mengirimkan gandum melalui Laut Hitam.
“Melonggarkan sebagian sanksi terhadap Rusia dengan imbalan dimulainya kembali perjanjian gandum akan menjadi kemenangan bagi Rusia,” tulis Nikolenko.
Ukraina dan Rusia sudah berperang sejak Februari 2022. Perang dipicu aneksasi Krimea dan rencana Ukraina bergabung dengan NATO