RIYADH, iNews.id - Seorang ilmuwan Indonesia berhasil memenangkan penghargaan prestisius, King Faisal International Prize (KFIP) 2018, untuk kategori sumbangan bagi dunia Islam.
Pria bernama Irwandi Jaswir itu diberi penghargaan atas kontribusinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang makanan halal. Demikian dilaporkan Saudi Gazette, Kamis (11/1/2018).
Tim juri menilai, Profesor Irwandi punya kontribusi dalam mengembangkan metode baru dalam menganalisis zat untuk membuat makanan halal alternatif serta membuat prosedur praktis dalam memproduksi gelatin dari sumber unta dan ikan.
Penghargaan King Faisal yang didapat dari Irwandi terdiri dari beberapa bentuk, yakni sertifikat tulisan tangan yang berisi ringkasan pendek mengenai hasil penelitiannya, medali emas 24 karat, serta uang USD200.000 atau sekitar Rp2,6 miliar.
Pria yang lahir pada 30 Desember 1970 itu menyelesaikan pendidikan sarjananya di bidang teknologi pangan Institut Pertanian Bogor (IPB). Gelar doktornya didapat di Universitas Putra Malaysia pada 2000.
Sementara itu, jabatan yang pernah dipegangnya adalah Wakil Dekan International Institute for Halal Research and Training (INHART) dan Sekretaris Dewan Profesor Universitas Islam Internasional Malaysia.
Di antara prestasinya adalah menghasilkan 120 artikel di jurnal sains, di samping 30 hasil penelitian di bidang ilmu halal. Dia juga sudah menerima lebih dari 60 penghargaan.
Selain Irwandi, beberapa ilmuwan lain turut memboyong penghargaan serupa, yakni Bashar Awad dari Yordania di kategori studi Islam, Chokri Mabkhout dari Tunisia di bidang Bahasa Arab dan kesusastraan, James P Allison dari Amerika Serikat di bidang kedokteran, dan John M Ball dari Inggris untuk kategori ilmu pengetahuan.
Sekjen KFIP mengumumkan para pemenang penghargaan ke-40 ini di hadapan Emir Makkah Pangeran Khaled Al Faisal, penasihat dua Masjid Suci sekaligus Ketua Yayasan Raja Faisal, serta pejabat lainnya, di Aula Pangeran Al Faisaliah Centre, di Riyadh, pada Rabu 10 Januari 2018 malam.