MINNEAPOLIS, iNews.id – Ratusan tentara AS dikerahkan ke jalan-jalan Minneapolis dan St Paul, Negara Bagian Minnesota, Jumat (29/5/2020) pagi waktu setempat (Jumat malam WIB), menyusul aksi protes atas kebrutalan polisi terhadap seorang pria Afrika-Amerika, Senin (25/5/2020) lalu. Aksi protes itu sempat berujung pada penjarahan dan perusakan ratusan toko, serta pembakaran kantor polisi.
Setelah aksi protes menyebar semalam ke beberapa kota di AS, mulai dari New York hingga ke Phoenix, Presiden Donald Trump mengecam para pejabat daerah sambil menyebut para demonstran sebagai “preman”. Dia juga mengancam akan melakukan tindakan keras terhadap para pelaku aksi anarkistis.
Sementara, para pemimpin kulit hitam terus menyatakan kemarahan mereka atas kematian George Floyd (46) di tangan polisi AS, Senin lalu. Kala itu, pria keturunan Afrika-Amerika itu diborgol di tanah dan ditahan oleh polisi Minneapolis. Floyd tewas setelah seorang polisi menindih lehernya dengan lutut selama lebih dari lima menit. Kematian pria malang itu direkam dalam sebuah video.
“Orang-orang marah karena mereka frustrasi karena ini bukan pembunuhan oleh polisi pertama yang mereka lihat di seluruh negeri,” ungkap seorang aktivis hak-hak masyarakat kulit hitam terkemuka, Al Sharpton, kepada MSNBC.
Sementara, Trump mengisyarakatkan bahwa dia akan melawan lebih banyak kekerasan jalanan dengan lebih banyak pasukan di jalan. “Preman-preman ini tidak menghormati George Floyd, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi,” cuit Trump lewat akun Twitter-nya.