KUALA LUMPUR, iNews.id - Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar melontarkan kritik keras terhadap Kementerian Pertahanan (Kemhan) terkait dugaan penyimpangan dalam pengadaan alutsista. Ia menyebut adanya permainan harga dalam pembelian kapal perang dan peralatan militer lain yang merugikan negara jutaan ringgit.
Dalam pidatonya memperingati 60 tahun Rejimen Gerak Khas (RGK) pada akhir pekan lalu, Sultan Ibrahim menegaskan bahwa proses pengadaan harus dilakukan secara transparan dan sesuai kebutuhan militer, bukan sekadar demi keuntungan pihak tertentu.
Salah satu contoh yang dia soroti adalah pembelian kapal serbu untuk pasukan komando dengan harga 5 juta ringgit, padahal harga aslinya tidak sampai 2 juta ringgit. Bukan hanya itu, Angkatan Laut (AL) merencanakan pembelian kapal serupa, namun ukurannya lebih besar.
“Baru-baru ini, saya mendengar ada usulan untuk membeli kapal serupa dengan ukuran lebih besar, hampir 10 juta ringgit. Ini tidak masuk akal dan harus ditinjau ulang dengan cermat,” katanya, dikutip dari The Star, Senin (18/8/2025).
Raja Ibrahim juga memperingatkan agar Malaysia tidak mengulangi kesalahan masa lalu dengan membeli alutsista bekas yang usianya sudah tua. Dia mencontohkan pengadaan pesawat tempur A-4 Skyhawk yang akhirnya terbukti tidak bisa berfungsi maksimal dan malah berujung kecelakaan.
“Apakah kita ingin menempatkan pilot-pilot kita di peti mati terbang? Jangan ulangi kesalahan itu,” ujarnya, lantang.