MONTREAL, iNews.id - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengungkap, perjalanan lalu lintas udara mencapai rekor tertinggi pada 2017. Tahun lalu, pesawat di seluruh dunia mengangkut 4,1 miliar penumpang atau naik 7,1 persen dibandingkan dengan 2016.
Sebenarnya, jumlah penumpang yang diangkut pesawat pada 2016 juga naik, namun tak sebesar pada 2017, yakni hanya 6 persen.
"Terus bertumbuhnya lalu lintas penerbangan sipil internasional yang luar biasa ini ditunjukkan dengan perbaikan terus menerus terhadap keselamatan, keamanan, efisiensi, serta aspek lingkungannya," kata Presiden ICAO, Olumuyiwa Benard Aliu, dalam pernyataannya yang dikutip dari AFP, Kamis (18/1/2018).
Dari jumlah itu, 30 persen di antaranya atau sekitar 1,2 miliar penumpang, memilih menggunakan maskapai low cost carrier (LCC) atau penerbangan berbiaya murah.
Badan PBB ini menjelaskan, pertumbuhan penerbangan berbiaya murah lebih cepat dibandingkan penerbangan keseluruhan di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian global yang meningkat.
Sementara itu pendapatan dari penumpang secara keseluruhan atau RPK pada 2017 juga mengalami kenaikan sebesar 8 persesn, naik dibandingkan pada 2016 yang pertumbuhannya 7,8 persen. Semua kawasan mengalami kenaikan pertumbuhan, kecuali Timur Tengah.
Pertumbuhan RPK di kawasan Timur Tengah hanya 6,9 persen pada 2017, padahal di tahun 2016 mencapai 11,8 persen. Penyebabnya, Timur Tengah sedang menghadapi gejolak ekonomi seperti penurunan harga minyak serta nilai tukar mata uang terhadap dolar. Selain itu, bisnis penerbangan di sana semakin kompetitif.
Eropa masih menjadi kawasan dengan pasar bisnis penerbangan terbesar yakni meraup market share 37 persen, dengan endapatan RPK naik 8,1 persen dibandingkan pada 2016. Kemudian, Amerika Selatan tumbuh 9,6 persen, Asia Pasifik 9,6 persen, Afrika 7,6 persen, dan Amerika Utara 4,9 persen.