DHAKA, iNews.id - Rancangan pemerintahan sementara Bangladesh akan diumumkan dalam waktu 24 jam, menyusul tumbangnya rezim Perdana Menteri Sheikh Hasina, kemarin. Hal itu diungkapkan salah satu koordinator aksi protes mahasiswa di negara itu, Nahid Islam, Senin (5/8/2024) malam.
Kepada kantor berita UNB, dia mengatakan, para pengunjuk rasa tidak akan mendukung bentuk pemerintahan apa pun selain pemerintahan yang didukung oleh mahasiswa dan rakyat Bangladesh. Dia juga mengatakan, semua yang tewas selama aksi protes massal berminggu-minggu terakhir, telah dinyatakan sebagai pahlawan nasional.
Pada Senin (5/8/2024), Hasina dan saudara perempuannya meninggalkan kediaman resmi perdana menteri Bangladesh di Ibu Kota Dhaka dan pergi ke tempat yang lebih aman. News18 melaporkan, Hasina telah mengundurkan diri dan terbang ke Mota Agartala di India.
Surat kabar The Hindu melaporkan, mantan perdana menteri tersebut tengah mencari suaka di Inggris. Sementara itu, AFP melaporkan ribuan pengunjuk rasa telah menyerbu istana Hasina, setelah perempuan itu meninggalkan Bangladesh.
Protes massal dan kerusuhan dimulai di Dhaka dan seluruh negeri menyusul pengumuman "aksi nonkooperatif" selama beberapa hari dengan pihak berwenang, yang diluncurkan pada Minggu lalu oleh organisasi Gerakan Mahasiswa Melawan Diskriminasi. Bentrokan antara mahasiswa antipemerintah, polisi, dan pendukung pemerintah meningkat menjadi kerusuhan.
Pemerintah Bangladesh telah memberlakukan jam malam di Dhaka dan kota-kota lain di negara itu mulai pukul 18.00 waktu setempat pada Senin kemarin, hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hari Senin, Selasa ini, dan Rabu besok telah dinyatakan sebagai hari libur nasional.