MOSKOW, iNews.id - Rusia menyatakan kekhawatiran atas keinginan Presiden Amerika Serikat (A) Donald Trump untuk mendominasi eksplorasi ruang angkasa serta rencana menciptakan cabang militer yang disebut Pasukan Luar Angkasa.
"Rusia mencatat instruksi presiden AS untuk memisahkan pasukan antariksa dari angkatan udara. Hal paling mengkhawatirkan tentang berita ini adalah tujuan dari instruksi, yaitu untuk memastikan AS mendominasi di ruang angkasa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti dilaporkan AFP, Kamis (21/6/2018).
Zakharova memperingatkan, AS kemungkinan besar memiliki rencana membawa senjata ke luar angkasa dengan tujuan melakukan aksi militer di sana.
"Ini bukan berdasarkan dugaan, ini adalah memahami realitas," kata Zakharova.
"Pembangunan militer AS di luar angkasa terutama setelah munculnya senjata di sana, akan memiliki efek destabilisasi pada stabilitas strategis dan keamanan internasional," ujar Zakharova memperingatkan.
Rusia, ditekan Zakharova, mengambil posisi yang berlawanan dari AS dan menggunakan ruang angkasa untuk tujuan damai. Meski Rusia memiliki cabang militer yang dinamai pasukan antariska, namun dia memastikan aktivitasnya semata-mata bersifat defensif.
Sebelumnya, Trump memerintahkan militer (AS untuk membentuk angkatan bersenjata keenam yaitu pasukan luar angkasa. Dalam pidatonya, Senin (18/6), Trump mengatakan pasukan antariksa itu akan meningkatkan keamanan nasional dan mendongkrak ekonomi dengan penciptaan lapangan kerja.
"Amerika akan selalu menjadi yang pertama di luar angkasa dan kami tidak ingin China dan Rusia dan negara-negara lain memimpin kami," ujar Trump.