GAZA, iNews.id – Rusia dan China memveto rancangan resolusi AS terkait konflik Israel Palestina. Keputusan Moskow dan Beijing itu disambut baik oleh Hamas.
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan, dia sangat mengapresiasi posisi Rusia dan China di Dewan Keamanan PBB. Menurut dia, keputusan mereka untuk memveto resolusi yang diusulkan Amerika Serikat layak dipuji.
“Kepala biro politik (Haniyeh) sangat menghargai posisi Rusia dan China di Dewan Keamanan dan penolakan mereka terhadap resolusi Amerika, yang berpihak pada pendudukan (Israel),” ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita Sputnik, Kamis (26/10/2023).
Pada Rabu (25/10/2023), Rusia dan China memveto rancangan resolusi AS mengenai situasi di sekitar Israel dan Jalur Gaza. Rancangan resolusi tersebut menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB dengan tegas menolak dan mengutuk serangan teroris keji yang dilakukan Hamas dan kelompok teroris lainnya yang terjadi di Israel mulai 7 Oktober.
Sementara Rusia tidak mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Moskow juga tidak menempatkan gerakan perjuangan rakyat Palestina itu dalam daftar entitas teoris.
Rusia memang memiliki kontak atau komunikasi dengan kelompok Hamas. Beberapa waktu lalu, Duta Besar Rusia untuk Israel, Anatoly Viktorov mengatakan, hubungan tersebut murni karena kebutuhan politik dan tidak ada hubungannya dengan dukungan terhadap aksi teroris seperti dituduhkan Barat.