Rusia dan Inggris Saling Tuduh soal Upaya Pembunuhan Eks Agen Ganda

Nathania Riris Michico
Yulia dan Sergei Skripal. (Foto: BBC)

MOSKOW, iNews.id - Rusia menuduh Inggris membuat cerita palsu dan 'bermain api' terkait upaya pembunuhan mantan agen ganda Sergei Skripal. Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Dubes Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, mengatakan, tuduhan Inggris terhadap negaranya mengerikan dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Dia mengklaim Inggris sedang melancarkan perang propaganda melawan Rusia dengan tujuan utama mendiskreditkan dan mendelegitimasi Rusia dengan tuduhan tak berdasar.

Nebenzia mengatakan, Novichok, senjata kimia yang diduga digunakan untuk menyerang Skripal dan putrinya, Yulia, tidak dilindungi hak cipta oleh Rusia, meski nama itu berasal dari Rusia. Novichok, disebutnya, telah dikembangkan di banyak negara.

"Ini semacam teater yang absurd. Tidak bisakah Anda muncul dengan cerita palsu yang lebih baik?" ujar Nebenzia, seperti dilansir BBC, Jumat (6/4/2018).

Terkait tuduhan itu, Nebenzia juga mempertanyakan apa alasan Rusia membunuh seseorang menggunakan metode berbahaya dan sangat umum.

Dia membandingkan penggunaan senjata kimia ini dengan ratusan cara pintar lain yang bisa digunakan untuk membunuh seseorang.

Menanggapi pernyataan Nebenzia, Dubes Inggris untuk PBB, Karen Pierce, juga menuduh Rusia berusaha melemahkan lembaga-lembaga internasional yang berupaya membangun perdamaian sejak Perang Dunia II.

Dia mengatakan, Rusia dicurigai karena beberapa alasan, dan Inggris memiliki catatan bahwa upaya pembunuhan itu disponsori negara. Karen Pierce juga menegaskan Inggris siap untuk diperiksa terkait kasus itu.

Permintaan Rusia untuk mengambil bagian dalam penyelidikan ini diibaratkan Pierce seperti seorang pelaku pembakaran yang menyelidiki api yang dibuatnya sendiri.

Seperti diketahui, Skripal dan Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di Salisbury pada 4 Maret.

Meski masih dirawat, kesehatan Yulia mulai pulih dan dia mengatakan kesehatannya membaik setiap hari.

Skripal sendiri saat ini masih dalam kondisi kritis namun stabil.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
18 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
20 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Internasional
21 jam lalu

Rusia Peringatkan Rencana Trump Uji Coba Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata

Internasional
23 jam lalu

Putin Tak Perintahkan Uji Coba Senjata Nuklir, tapi...

Internasional
3 hari lalu

Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal