Rusia Tahan Mantan Pemilik Mobil yang Dipakai Teroris Penyerang Gedung Konser dekat Moskow

Ahmad Islamy Jamil
Rusia menahan tiga orang lagi terkait penembakan massal di gedung konser dekat Kota Moskow, pekan lalu. (Foto: Ist.)

MOSKOW, iNews.id - Pengadilan Moskow memerintahkan untuk menahan tiga pria lagi sehubungan dengan serangan teror di gedung konser dekat Moskow yang membunuh 139 orang akhir pekan lalu. Kabar tersebut diungkapkan oleh situs berita independen Mediazona pada Senin (25/3/2024). 

Dua bersaudara, Aminchon dan Dilovar Islomov, serta ayah mereka Isroil Islomov,  ditangkap atas tuduhan membantu dan bersekongkol dengan teroris. Dilovar Islomov (24) diidentifikasi sebagai pemilik sebelumnya dari mobil yang diduga digunakan oleh para penyerang saat melancarkan aksi teror di Aula Kota Crocus, Jumat lalu. Dikatakan bahwa mobil tersebut dipakai para pelaku untuk melarikan diri dari lokasi kejadian. 

Dalam komentarnya kepada media independen Novaya Gazeta Europe, Sabtu pagi, Islomov mengatakan telah menjual mobil tersebut, yakni sebuah Renault putih dengan atap hitam, hanya seminggu sebelum terjadinya serangan. “Saya terkejut ketika melihat foto-foto (mobil itu di TKP),” kata Islomov. 

Seorang kerabat Islomov yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Novaya Gazeta Europe bahwa laki-laki itu dan anggota keluarga lainnya telah menghubungi polisi sendiri. 

Sejak Minggu, Pengadilan Distrik Basmanny Moskow telah memerintahkan penahanan tujuh tersangka dalam kasus penyerangan gedung konser itu hingga 22 Mei. Aminchon Islomov membantah jika dirinya bersalah. 

Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan 11 orang telah ditangkap, termasuk empat tersangka pria bersenjata, sehubungan dengan serangan Jumat malam tersebut. Pemimpin Rusia itu mengklaim, para penembak mengemudikan mobil pelarian mereka menuju perbatasan Ukraina sebelum ditahan pada Sabtu pagi. 

Kelompok ISIS-K yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Penembakan massal itu tercatat sebagai serangan paling mematikan di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan pada 2003.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
20 jam lalu

Putin Ungkap Kelebihan Drone Torpedo Nuklir Poseidon, Melaju Lebih Cepat dari Kapal Perang

Internasional
3 hari lalu

Trump: Amerika Bisa Ledakkan Dunia 150 Kali dengan Nuklir, Singgung Rusia dan China

Internasional
3 hari lalu

Trump Tuduh Rusia dan China Diam-Diam Uji Coba Senjata Nuklir

Internasional
5 hari lalu

Deklarasi Akhir KTT APEC 2025 Tak Masukkan Isu Ukraina, Ini Hasilnya

Internasional
4 hari lalu

Perang Dingin Gaya Baru: Rusia-AS Saling Tunggu Siapa Tembak Nuklir Duluan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal