MIAMI, iNews.id - Kepala insinyur proyek pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Miami, Florida, Amerika Serikat (AS), Denney Pate, sudah memberitahu adanya retakan pada struktur, beberapa hari sebelum ambruk.
Pate menyampaikan pesan itu melalui voicemail kepada dinas perhubungan darat Florida pada 13 Maret atau 2 hari sebelum jembatan ambruk.
"Setelah dicek ada retakan di ujung sebelah utara bentang jembatan," kata Pate, berdasarkan pesan di voicemail, dikutip dari AFP, Sabtu (17/3/2018).
Namun dia tidak mengatakan bahwa retakan itu adalah masalah berarti. Perbaikan akan dilakukan. "Tentunya, ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan, tapi dari segi keamanan kami tidak melihat ada masalah di sana," kata Pate.
Namun pada Kamis siang, jembatan sepanjang 53 meter dengan bobot 950 ton itu benar-benar ambruk menimpa sedikitnya delapan mobil. Sejauh ini enam orang dinyatakan tewas. Jembatan itu baru dipasang pada Sabtu pekan lalu untuk menghubungkan kampus dengan asrama mahasiswa Universitas Internasional Florida (FIU).
Jembatan beton yang dipasang dalam waktu hanya 6 jam itu menggantung tepat di ujung jalan raya dengan delapan lajur. Saat ambruk, di bawahnya ada beberapa mobil yang sedang menunggu lampu merah.
Direktur kepolisian Miami-Dade Juan Perez mengatakan, pihaknya berkerja sama dengan jaksa penuntut sudah mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan. Namun dia menganggap terlalu dini untuk menentukan siapa yang paling bertanggung jawab dalam musibah ini.
"Penting untuk kita pahami, ini penyelidikan kasus pembunuhan. Sejauh ini baru itu. Ini berarti bahwa ada orang meninggal. Bukan berarti ada tuntutan kriminal yang kurang jelas atau ditunda, atau seperti itu," ujarnya.
Dia menambahkan, jumlah korban tewas tampaknya akan bertambah karena masih banyak yang belum dievakuasi karena posisi mobil benar-benar terjepit beton.
Bahkan kepala dinas pemadam kebakaran Miami Dave Doowney pesimis masih ada korban hidup di bawah reruntuhan jembatan.