KOLOMBO, iNews.id - Kardinal Katolik Sri Lanka menerima informasi dari pihak asing bahwa ada upaya-upaya untuk menyerang gereja dan institusi gereja pekan ini. Akibatnya, seluruh ibadah misa hari Minggu besok di seluruh gereja di Sri Lanka dibatalkan.
Kardinal Malcolm Ranjith merupakan uskup agung yang mengkritisi kegagalan pemerintah Sri Lanka mengambil tindakan preventif terhadap informasi yang diberikan badan intelijen India sebelumnya tentang potensi serangan pada Paskah 21 April lalu.
Dalam suratnya, Ranjith mengatakan dia menutup seluruh gereja dan membatalkan misa untuk publik di Sri Lanka hingga pemberitahuan lebih lanjut. Tak hanya itu, seluruh sekolah Katolik juga ditutup.
"Demi kebaikan Anda sendiri, kami memutuskan untuk menutup institusi-institusi itu," tulisnya, seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (3/5/2019).
Juru bicara gereja, Pastur Edmund Thilakaratne, dalam wawancara dengan Associated Press memastikan keotentikan surat Kardinal Ranjith. Namun dia menolak merinci lebih jauh.
Kelompok militan di Sri Lanka yang terkait ISIS melakukan serangkaian serangan terhadap gereja dan hotel mewah di Sri Lanka pada hari Paskah lalu, menewaskan sedikitnya 257 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.