Sering Disiksa Orang Tua, Gadis 9 Tahun Melarikan Diri dengan Luka dan Patah Tulang

Ahmad Islamy Jamil
Ilustrasi penganiayaan anak. (Foto: AFP)

SEOUL, iNews.id – Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun di Korea Selatan menjadi korban penyiksaan oleh orang tuanya yang kejam. Karena sudah tak tak tahan, dia pun melarikan diri tanpa mengenakan alas kaki melalui balkon apartemen tetangganya yang berada lantai empat.

Kantor Kepolisian Provinsi Gyeongnam pada Kamis (11/6/2020) menyatakan, gadis itu melarikan diri pada 29 Mei dengan melompat ke balkon apartemen di sebelahnya. Apartemen tetangganya itu dalam keadaan kosong. “Dia melarikan diri dari gedung untuk mencari bantuan,” kata polisi setempat, dikutip The Straits Times, Jumat (12/6/2020).

Seorang tetangga lainnya yang menemukan gadis itu di pinggir jalan di Changnyeong, Provinsi Gyeongsang Selatan, dan memanggil polisi. Gadis itu tampak bertelanjang kaki dengan memar, luka, dan lecet di sekujur tubuhnya. Polisi kemudian menemukan bahwa perempuan kecil malang itu juga mengalami patah tulang pada beberapa bagian tubuhnya, serta gejala anemia parah.

Menurut laporan media setempat, korban mengatakan kepada polisi bahwa ayah tirinya (35) dan ibunya (27) sering menyiksa dia sebagai hukuman karena dianggap bandel. Pernah selama dua hari lehernya dipasangi rantai besi dan hanya dilepaskan ketika dia hendak ke kamar mandi, melakukan pekerjaan rumah tangga, atau makan. Yang semakin menyedihkan, gadis itu hanya diberi makan oleh orang tuanya sekali sehari.

Pada saat pelariannya, ibu dan saudara-saudara kandungnya ada di rumah. “Kebetulan ayah tirinya sedang tidak ada di situ,” kata polisi yang menyelidiki kasus penyiksaan anak tersebut.

Gadis itu mengatakan, orang tuanya juga memukulinya dengan tongkat besi; menyundut kakinya dengan pistol lem dan sumpit besi yang dipanaskan, dan; bahkan menenggelamkan kepalanya di bak mandi. Selama penyelidikan, polisi menyita sekitar 10 barang yang diduga digunakan para pelaku dalam kejahatan tersebut, termasuk wajan, kunci, rantai besi, dan pistol lem.

Gadis itu mengatakan, dia telah mengalami penyiksaan terus-menerus sejak dikembalikan ke ibunya pada 2017 setelah dua tahun diasuh oleh orang lain. Guru dan tetangganya dilaporkan tidak mengetahui situasi dan penganiayaan yang dialami korban. Ini karena gadis itu selalu menyembunyikan bekas luka dan memar yang ada di bawah pakaiannya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Destinasi
14 hari lalu

Seoul dan Busan Jadi Destinasi Favorit Warga +62 Liburan ke Korsel

Nasional
15 hari lalu

Resmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Prabowo Kagumi Kerja Keras Bangsa Korea

Internasional
17 hari lalu

Duh, Korut Tembakkan Roket Artileri saat Menhan AS Hegseth Berkunjung ke Perbatasan Korsel

Kuliner
17 hari lalu

Kronologi Lengkap Oppa Korea Ngamuk di Restoran Jaksel, Nyaris Pukul Karyawan!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal