ST PETERSBURG, iNews.id - Presiden Vladimir Putin menegaskan Rusia tidak pernah menembakkan rudal ke pesawat MH17 di Ukraina pada 17 Juli 2014. Dia mengklaim Rusia bukan pelaku serangan tersebut dan menolak hasil penyelidikan Belanda yang menyebut negaranya bertanggung jawab atas tragedi itu.
Saat ditanya dalam sebuah forum apakah yang menembak jatuh MH17 adalah rudal milik Rusia, Putin menjawab, "Tentu saja tidak."
Putin mengatakan tidak bisa mempercayai temuan-temuan Belanda soal insiden itu, lantaran Rusia tidak terlibat dalam penyelidikan.
Pemimpin Rusia itu menambahkan, tidak ada yang melandasi keyakinannya dalam penyelidikan internasional tersebut dan sudah ada beberapa versi yang terlanjur muncul soal perstiwa itu.
Pemerintah Belanda dan Australia menuduh Rusia bertanggung jawab atas serangan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines, Jumat (26/5).
Langkah itu memenangkan dukungan dari sekutu internasional, sehari setelah para penyelidik menyimpulkan bahwa rudal BUK buatan Rusia mencabik-cabik pesawat Boeing 777 di udara pada 17 Juli 2014. Rudal ditembakkan dari Brigade Rudal Anti-Serangan Udara ke-53 yang bermarkas di Kursk.
"Ada satu kesimpulan yang harus dibuat dari presentasi kemarin, yaitu bahwa Rusia bertanggung jawab penuh atas pengerahan sistem BUK ini," kata Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.
Sebagian besar dari total 298 penumpang dan kru merupakan warga Belanda. Sementara sisanya warga Australia, Inggris, Malaysia, dan Indonesia. Pesawat ditembak jatuh dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur saat berada di Ukraina bagian timur.
Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Belanda bersama dengan Australia menyatakan Moskow secara resmi bertanggung jawab atas tragedi itu, dan akan menyerahkan berkas kepada hakim atau organisasi internasional.
Rusia berulang kali membantah bertanggung jawab atas peristiwa itu.