KUALA LUMPUR, iNews.id - Sebuah surat kabar Malaysia menerbitkan artikel tentang bagaimana mengidentifikasi orang-orang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Artikel ini memicu kemarahan di media sosial mengingat saat ini negara tersebut tengah bergulat melawannya, melalui pengaruh agama.
Dilansir Reuters, Selasa (13/2/2018), daftar dalam artikel tersebut menggambarkan pria gay maskulin memiliki kecenderungan mengenakan kemeja ketat untuk memamerkan tubuh six pack-nya serta menjaga penampilan rambut dan wajah. Sedangkan, pria gay yang feminin memperlihatkan mata terpesona setiap kali melihat pria tampan.
Seorang lesbian digambarkan sebagai perempuan pembenci laki-laki yang sangat cemburu dan menikmati pelukan dan berpegangan tangan dengan sesama jenis.
"Saya tahu banyak imam, saya tahu banyak ustaz (guru agama), saya tahu banyak orang yang benar-benar religius yang mencintai jenggot panjang. Apakah Anda mencoba mengatakan bahwa mereka gay?" tanya Arwind Kumar, warganet yang memasang video berdurasi 4 menit di Facebook, untuk mengkritik artikel tersebut.
Malaysia memiliki sejarah sebagai negara homofobia. Pada Juni lalu, kementerian kesehatan meluncurkan kontes tentang bagaimana mencegah perilaku homoseksual dan transgender, meskipun hal itu tak berlangsung lama karena mendapat tekanan dari kelompok LGBT.
Selain itu cuplikan yang mempertontonkan adegan gay dalam "Beauty and the Beast" hampir menyebabkan film itu dilarang tayang di Malaysia pada tahun lalu.
Pada 2015, Pengadilan Tinggi Malaysia memberlakukan peraturan yang melarang cross-dressing, yaitu perempuan mengenakan pakaian pria, begitu pula sebaliknya.
Malaysia merupakan negara dengan pendudukan mayoritas Muslim, yang melarang hubungan sesama jenis serta hubungan laki-laki dan perempuan di luar nikah.