Trump dan Presiden Moon Bahas Niat Korut Batalkan Pertemuan dengan AS

Nathania Riris Michico
Presiden AS Donald Trump and Presiden Korsel Moon Jae In. Foto: AFP)

SEOUL, iNews.id - Presiden Donald Trump dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In membahas ancaman Korea Utara (Korut) untuk membatalkan pertemuan puncak dengan Amerika Serikat (AS), Minggu (20/5/2018).

Setelah selama beberapa pekan menunjukkan niat berdiplomasi, Korut tiba-tiba mengancam membatalkan pertemuan yang akan digelar pada 12 juni tersebut. Menurut kantor berita KCNA, ancaman ini dilontarkan lantaran AS memaksa Korut menyerahkan persenjataan nuklirnya secara sepihak.

Korut juga membatalkan pertemuan tingkat tinggi dengan Korsel pada menit-menit terakhir, setelah memprotes latihan militer gabungan dengan AS.

"Mereka bertukar pandangan tentang berbagai tindakan yang diambil oleh Korea Utara baru-baru ini", demikian pernyataan kantor Moon, setelah percakapan lewat telepon antara Trump dan Moon.

Seperti dilaporkan AFP, kedua pemimpin sepakat bekerja lebih erat untuk keberhasilan pertemuan yang akan digelar di Singapura tersebut. Keduanya akan membahas lebih rinci soal persiapan pertemuan di Washington pada Selasa (22/5).

Sikap Korut yang tiba-tiba berubah ini terjadi yang telah melihat pemimpinnya, Kim Jong Un, mengadakan pertemuan bersejarah dengan Moon dan bertemu dua kali dengan Presiden China Xi Jinping.

Pada pertemuan bersejarah di Zona Demiliterisasi bulan lalu, Kim dan Moon berjanji melucuti senjata nuklir dan meneken perjanjian damai. Korut juga mengumumkan akan menghancurkan lokasi uji coba nuklirnya pekan depan.

Selain karena merasa dipaksa melucuti senjata nuklir, Korut menyebut latihan militer Max Thunder antara AS dengan Korsel di Semenanjung Korea menjadi alasan utama di balik dibatalkannya pembicaraan dengan pejabat tinggi Korsel pada pekan ini.

Namun, hal ini berbuntut panjang dan menyebabkan Korut berniat membatalkan pertemuan Kim dengan Trump. Korut juga memperingatkan AS untuk membatalkan latihan militer gabungan atau memikirkan ulang soal nasib pertemuan Trump-Kim Jong Un.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
36 menit lalu

Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya

Internasional
43 menit lalu

Trump Larang Masuk Warga Palestina dan Suriah ke Amerika

Internasional
18 jam lalu

Trump Sebut 30.000 Orang di Ukraina Tewas dalam Perang Lawan Rusia

Internasional
20 jam lalu

Trump Ungkap Alasan Sulitnya Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal