WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengulangi keseriusannya untuk menguasai kembali Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan. Pemerintah AS sedang berunding dengan otoritas Taliban.
"Kita lihat saja nanti apa yang terjadi dengan Bagram, kami sedang berunding dengan Afghanistan," kata Trump, kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (20/9/2025).
"Seharusnya kita tidak menyerahkannya," ujarnya, mengomentari penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan pada Agustus 2021.
Surat kabar The Wall Street Journal, mengutip sumber pejabat AS, sebelumnya melaporkan pemerintahan Trump sedang berunding dengan kelompok Taliban, yang saat ini berkuasa di Afghanistan, mengenai kemungkinan pengerahan sejumlah kecil personel militer AS ke Pangkalan Bagram.
Pengerahan pasukan itu akan menjadi titik awal operasi kontraterorisme di wilayah tersebut. Tidak dijelaskan operasi kontraterorisme yang dimaksud.
Perundingan yang dipimpin utusan khusus untuk urusan sandera AS, Adam Boehler, itu membahas pertukaran tahanan, kesepakatan ekonomi, dan aspek keamanan, dengan Taliban.
Zakir Jalaly, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Afghanistan, mengatakan di media sosial X, pemeritahannya tidak akan pernah menerima lagi kehadiran militer asing, termasuk AS. Meski demikian, dia menegaskan Afghanistan terbuka untuk menjalin kerja sama dengan AS di bidang lain, seperti ekonomi.