Turki Kecam Laporan HAM Tahunan AS karena Terapkan Standar Ganda soal Gaza

Ahmad Islamy Jamil
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan. (Foto: Reuters)

WASHINGTON DC, iNews.idTurki menuduh Amerika Serikat memiliki kebijakan standar ganda terkait dengan hak asasi manusia (HAM). Ankara menilai laporan HAM tahunan yang dirilis Washington DC baru-baru ini gagal mengungkapkan kekejaman Israel di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (24/4/2024), Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan sangat prihatin laporan AS itu sama sekali tidak mencerminkan serangan biadab oleh Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Menurut kementerian itu, laporan AS tersebut mengandung motif politik, jauh dari kata netral dan objektivitas. Turki pun mendesak AS untuk menghentikan kebijakan standar ganda mengenai HAM tersebut.

Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 34.000 warga sipil di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagian dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Daerah kantong Palestina itu pun kini telah rata dengan tanah, dan penduduknya mengalami kekurangan pangan yang ekstrem.

Turki mengecam Israel atas operasi militer di Jalur Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera. Ankara juga mengkritik negara-negara Barat atas dukungan tanpa syarat yang mereka berikan kepada Israel.

Dalam laporannya baru-baru ini, Departemen Luar Negeri AS menyebut perang Israel melawan Hamas saat ini mempunyai “dampak negatif yang signifikan” terhadap situasi HAM di Israel. Pernyataan itu tentu terdengar seperti lelucon tak masuk akal, karena faktanya justru Israel membantai puluhan ribu warga sipil di Gaza tanpa pandang bulu.

Pada Senin lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membantah kritik yang mengatakan bahwa Washington DC menerapkan standar ganda terhadap perbuatan keji Israel.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
1 hari lalu

Kanada Tarik Iklan Audio Presiden Ronald Reagan yang Bikin Trump Murka

Internasional
14 jam lalu

Cawalkot Muslim New York Mamdani Unggul dalam Polling meski Dituduh Teroris

Internasional
1 hari lalu

Mantan Presiden Rusia Medvedev Sebut Amerika Ingin Bikin Panjang Perang Ukraina

Internasional
1 hari lalu

Cerita Cawalkot Muslim New York Mamdani, Keluarga Diserang Pasca-Tragedi 11 September

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal