Uni Eropa dan AS Kompak Usir Mata-Mata dan Diplomat Rusia

Anton Suhartono
Sergei Skripal (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pengusiran 60 mata-mata dan diplomat Rusia. Langkan tegas ini diambil sebagai respons atas serangan terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan anaknya, Yulia, yang diracuni menggunakan zat pelumpuh saraf Novichok di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret lalu.

Pejabat senior AS mengatakan, 48 orang yang diusir adalah pejabat intelijen yang berkantor di konsulat Rusia di Seattle. Sementara 12 orang lainnya merupakan warga Rusia yang bekerja untuk misi PBB.

Tak hanya itu, Trump juga memerintahkan kantor konsulat Rusia di Seattle ditutup.

Langkah serupa dilakukan 14 negara Uni Eropa. Presiden Uni Eropa Donald Tusk mengatakan, 14 negara anggota telah berkoordinasi terkait aksi tegas ini.

"Sebagai tindak lanjut langsung atas keputusan Dewan Uni Eropa pada pekan lalu untuk memberikan reaksi terhadap Rusia. Hingga hari ini ada 14 negara anggota memutuskan untuk mengusir diplomat Rusia," kata Tusk, dalam konferensi pers di Varna, Bulgaria, dikutip dari AFP, Senin (26/3/2018).

Langkah ini diambil setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara dengan para pemimpin Uni Eropa saat pertemuan puncak di Brussels, Belgia, untuk meminta dukungan.

Sebanyak 28 negara Uni Eropa menyatakan setuju bahwa kemungkinan besar Rusia bertanggung jawab atas serangan terhadap Skripal dan Yulia, serta memerintahkan penarikan kembali duta besar ke Moskow.

Jerman, Prancis, dan Polandia sejauh ini mengatakan mereka masing-masing akan mengusir empat diplomat Rusia. Sementara Republik Ceko dan Lithuania masing-masing mengusir tiga diplomat. Lalu, Italia, Denmark, dan Belanda masing-masing mengusir dua diplomat serta Latvia satu.

Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan, pemerintah mengusir empat diplomat Rusia. Ini merupakan langkah tegas yang diambil Berlin untuk menekan Moskow agar mau bekerja sama dengan komunitas internasional mengungkap kasus penyerangan terhadap agen Skripal.

"Setelah serangan di Salisbury, Rusia tidak membantu untuk mengklarifikasi situasi ini," kata Menlu Heiko Mass, dalam pernyataannya di Twitter.

Lithuania dan Polandia mengambil langkah serupa. Kedua negara itu akan mengusir diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritas kepada Inggris.

"Kami telah memberikan catatan kepada duta besar bahwa tiga pejabat kedutaan Rusia telah dinyatakan persona non grata (tidak diinginkan) untuk aktivitas mereka," kata Menlu Lithuania Linas Linkevicius.

Sementara Menlu Polandia Jacek Czaputowicz memberi waktu hingga 3 April tengah malam bagi empat diplomat Rusia untuk meninggalkan negara itu.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
1 jam lalu

Badai Salju Terjang New York, 400 Penerbangan Dibatalkan

Internasional
3 jam lalu

Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria

Internasional
3 jam lalu

Trump Umumkan Serangan Besar-besaran terhadap ISIS di Nigeria

Internasional
4 jam lalu

Ini Pemicu Banjir dan Tanah Longsor di Los Angeles

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal