BRUSSELS, iNews.id - Kepala diplomatik Uni Eropa (UE) mendesak semua pihak dalam perjanjian nuklir Iran 2018 untuk menyelamatkan kesepakatan itu. Dia mengatakan meningkatnya ketegangan membuat kesepakatan itu kini lebih penting dari sebelumnya.
Perwakilan tinggi urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan hal itu setelah Inggris, Prancis, dan Jerman secara resmi memicu mekanisme perdebatan berdasarkan perjanjian 2015, setelah Iran mengumumkan langkah besar kelima kali untuk melanggar kesepakatan yang disebut JCPOA itu.
Kesepakatan itu memberi Iran bantuan atas sanksi dengan imbalan pembatasan pada program nuklirnya.
Borrell akan mengawasi mekanisme perdebatan yang pada akhirnya bisa mengarah pada penerapan kembali sanksi PBB. Dia mengatakan, tujuan proses itu adalah menyelamatkan kesepakatan, bukan menenggelamkannya.
"Mekanisme penyelesaian sengketa memerlukan upaya intensif dengan itikad baik oleh semua orang. Sebagai koordinator, saya berharap semua peserta JCPOA untuk mendekati proses ini dalam semangat itu," katanya, seperti dilaporkan AFP, Selasa (14/1/2020).
"Mengingat meningkatnya eskalasi berbahaya di Timur Tengah, pelestarian JCPOA sekarang lebih penting daripada sebelumnya," katanya.
Dalam meluncurkan proses itu, Inggris, Prancis dan Jerman menuduh Iran melakukan pelanggaran berulang-ulang terhadap kesepakatan itu. Namun ketiga negara bersikeras tetap berkomitmen dalam kesepakatan itu.