GAZA, iNews.id – Jumlah warga Palestina yang meninggalkan Rafah di Gaza Selatan diperkirakan telah mencapai 800.000 orang dalam waktu kurang dari dua pekan ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Philippe Lazzarini, akhir pekan ini.
“Lagi, hampir separuh penduduk Rafah atau 800.000 orang terpaksa mengungsi sejak Pasukan Israel memulai operasi militer di wilayah tersebut pada 6 Mei,” kata Lazzarini di platform media sosial X, Sabtu (18/5/2024).
Dia menuturkan, sebagian besar warga Palestina yang meninggalkan Rafah itu kini pergi ke daerah tengah Jalur Gaza dan Khan Younis. Mereka bahkan ada yang terpaksa menempati bangunan-bangunan yang telah hancur akibat serangan Israel dalam pertempuran sebelumnya di daerah-daerah tersebut.
Pada dini hari 7 Mei, Pasukan Pertahanan Israel melancarkan mulai melancarkan operasi darat di timur Rafah. Milter zionis juga menguasai pos perbatasan Gaza dengan Mesir dari sisi Rafah.
Belakangan, media Israel melaporkan bahwa kabinet perang Israel telah menyetujui perluasan operasi darat di Rafah. Pemerintah Israel berdalih, operasi tersebut bertujuan untuk melenyapkan sisa batalion Hamas di Jalur Gaza.