GAZA, iNews.id – Kehidupan di Gaza dan Israel kembali normal pada Minggu (14/5/2023), setelah kedua belah pihak mencapai gencatan senjata yang dimediasi Mesir. Kesepakatan itu akhirnya mampu menghentikan pertempuran selama lima hari antara Israel dan kelompok Jihad Islam di Gaza.
Konflik tersebut telah menewaskan 34 warga sipil Palestina dan seorang warga Israel.
Kini, Israel membuka kembali penyeberangan barang dan perdagangannya di perbatasan, memungkinkan bahan bakar mengalir ke pembangkit listrik di Gaza. Toko-toko dan kantor-kantor publik juga telah dibuka kembali dan penduduk kembali ke jalan-jalan yang sempat lengang selama berhari-hari.
Reuters melansir, para pemimpin dari kedua belah pihak yang berkonflik menegaskan komitmen mereka terhadap gencatan senjata. Akan tetapi, mereka punya interpretasi yang berbeda tentang ketentuan tersebut, seperti apakah Israel akan mengakhiri pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin militan Palestina.
Pertempuran antara Israel dan Jihad Islam dimulai ketika militer zionis melancarkan serangkaian serangan udara pada dini hari Selasa (9/5/2023) lalu. Tel Aviv mengumumkan bahwa, pesawat tempurnya menargetkan para komandan Jihad Islam yang telah merencanakan serangan terhadap Israel.
Sebagai respons atas serangan udara itu, kelompok Jihad Islam menembakkan lebih dari 1.000 roket, menyebabkan orang-orang Israel melarikan diri ke tempat perlindungan bom. Di daerah Israel Selatan, di sekitar Gaza, sekolah masih ditutup pada Minggu ini dan ribuan penduduk yang telah dievakuasi belum kembali.
“Bukan masalah sederhana untuk kembali dari situasi seperti itu,” kata Wali Kota yang memimpin beberapa kota Israel di perbatasan Gaza, Gadi Yarkoni, kepada stasiun radio 103 FM.