BRUSSELS, iNews.id - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berjanji untuk mengubah Uni Eropa menjadi serikat militer jika terpilih lagi jadi pemimpin blok supranasional itu. Hal itu semakin menguatkan indikasi negara-negara Eropa untuk meningkatkan kemandirian dan mulai mengurangi ketergantungan dari AS di bidang pertahanan.
"Tugas kami lima tahun ke depan akan difokuskan untuk membangun sebuah Serikat Militer Eropa yang sesungguhnya," ungkap diplomat perempuan itu dalam naskah penjabaran programnya untuk pemilihan presiden Komisi Eropa, Kamis (18/7/2024).
Von der Leyen juga mengatakan, dia akan memperkenalkan jabatan Komisioner Pertahanan Eropa untuk mengepalai aliansi militer baru itu. "Untuk membantu koordinasi pekerjaan ini di level Eropa, saya akan menunjuk Komisioner Pertahanan, yang akan bekerja secara erat dengan Perwakilan Tinggi/ Wakil Presiden (Komisi Eropa) berikutnya yang sejalan dengan perjanjian," ujarnya dalam dokumen yang sama.
Von der Leyen menjabat presiden Komisi Eropa sejak 2019. Jabatan itu menempati posisi tertinggi di lembaga eksekutif Uni Eropa. Kini, von der Leyen ingin menduduki kursi pemimpin blok itu lagi untuk periode kedua.
Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kekhawatiran di kalangan anggota Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO), terutama dari negara-negara Eropa terkait peluang terpilihnya kembali Donald Trump di Pilpres AS 2024. Trump beberapa kali mengatakan, jika terpilih lagi, dia akan memaksa negara-negara NATO menyumbang lebih banyak untuk anggaran pertahanan organisasi itu, jika masih ingin mendapatkan perlindungan dari Amerika.
Tak hanya itu, Trump juga mengancam akan membiarkan negara-negara NATO yang "pelit" untuk menjadi santapan Rusia.