DANANG, iNews.id – Pemerintah Vietnam mengevakuasi 80.000 orang—kebanyakan dari mereka adalah wisatawan—dari pusat pariwisata di Kota Danang. Langakh itu menyusul kemunculan tiga kasus penularan lokal Covid-19 di kota itu, akhir pekan lalu.
Proses evakuasi tersebut akan memakan waktu setidaknya empat hari melalui pengoperasian pesawat maskapai domestik dengan sekira 100 penerbangan per hari dari Kota Danang ke 11 kota lain. Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan, semua orang yang dievakuasi dari Danang wajib menjalankan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.
Vietnam kembali berada dalam status waspada setelah pemerintah mengumumkan pada Sabtu (25/7/2020) lalu bahwa muncul satu kasus infeksi Covid-19 lokal, pertama kalinya sejak April lalu. Tiga kasus lainnya muncul pada Minggu (26/7/2020) kemarin, di sekitar Danang.
Sebelumnya, Vietnam menerapkan aturan ketat karantina wilayah serta menjalankan program pengujian deteksi virus corona secara masif. Langkah itu berhasil menahan kasus infeksi pada angka 420 kasus saja dan nihil kematian sampai Jumat (24/7/2020) lalu.
Hingga saat ini, Vietnam masih menutup akses pariwisata asing, namun terdapat peningkatan pada kegiatan wisatawan domestik yang memanfaatkan potongan harga tiket pesawat dan paket liburan. Menyusul kemunculan kasus baru, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc memerintahkan kepolisian untuk meningkatkan tindakan tegas pada para imigran ilegal.
Media resmi pemerintah pada Minggu kemarin melaporkan bahwa Kepolisian Danang menangkap seorang laki-laki asal China berusia 42 tahun yang disebut sebagai kepala kelompok kriminal yang membantu orang-orang dari China memasuki Vietnam secara ilegal. Walaupun demikian, otoritas terkait belum secara resmi menyatakan bahwa kasus baru yang muncul itu terkait dengan imigrasi ilegal.