MOSKOW, iNews.id - Senjata yang dipasok negara-negara Barat ke Ukraina digunakan oleh demonstran Prancis. Seperti diketahui, Prancis diguncang demonstrasi memprotes pembunuhan remaja 17 tahun keturunan Aljazair oleh polisi sejak sepekan lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan, senjata itu bahkan digunakan demonstran untuk melawan polisi.
“Senjata yang dikirim ke Kiev (oleh Barat, NATO, dan Prancis) berakhir di tangan pengunjuk rasa dan digunakan untuk melawan polisi di Prancis,” kata Zakharova, dikutip dari Sputnik, Kamis (6/7/2023).
Dia menambahkan, senjata yang dikirim kepada kelompok nasionalis, neo-Nazi, dan fasis, ke wilayah Ukraina menjadi bumerang. Senjata-senjata itu tidak hanya berakhir di negara Barat, tapi digunakan untuk melawan rekan sebangsa.
Para pejabat Rusia sebelumnya menyampaikan keprihatinan, senjata yang dipasok ke Ukraina masuk pasar gelap, kemudian dijual kepada kelompok teroris atau organisasi kriminal.