SEOUL, iNews.id - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menegaskan negaranya akan mempersenjatai diri dengan senjata nuklir taktis untuk menghadapi Korea Utara (Korut). Langkah ini diambil karena konflik dengan Korea Utara (Korut) semakin memanas.
"Jika masalah (nuklir) jadi semakin serius, Republik Korea bisa menggunakan senjata nuklir taktis atau memiliki senjata nuklir sendiri," kata Yoon, dalam pidatonya pada Rabu (11/1/2023), seperti dikutip dari RT.
Dia menegaskan tak akan butuh waktu lama bagi Korsel untuk memiliki senjata nuklir taktis hasil pengembangan sendiri.
“Tidak akan lama dan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kita bisa memiliki (senjata nuklir) lebih cepat seiring berjalannya waktu,” kata Yoon.
Dalam pidatonya di akhir 2022, pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan negaranya akan mengembangkan rudal balistik antarbenua baru untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) dan Korsel. AS menarik kekuatan nuklirnya dari Korsel pada 1991 terkait kesepakatan perlucutan senjata dengan Korut dan Rusia.
Namun sejak itu hubungan kedua negara bertetangga kembali memburuk. Korut kembali menguji coba rudal serta beberapa senjata nuklir.
Bahkan Korut memasukkan senjata nuklir dalam UU-nya pada September lalu, yakni hak untuk menggunakan senjata pemusnah massal itu dalam kondisi tertentu. Keputusan itu membuat marah Korsel sehingga memperkuat kerja sama militernya dengan AS dan Jepang.