BEIJING, iNews.id - Kesempatan menyaksikan gerhana bulan total atau Super Blue Blood Moon tak disia-siakan oleh warga di Beijing, China, Rabu (21/1/2018). Mereka rela antre berjam-jam untuk bisa melihat secara utuh fenomena langka ini di Planetarium Beijing.
Sekitar 400 orang mengenakan jas tebal rela antre di luar Planetarium Beijing untuk berkesempatan menikmati fenomena ini langsung dari delapan buah teleskop yang disediakan. Beijing termasuk salah satu kota di dunia di mana warganya bisa menyaksikan gerhana bulan total.
Di China, super blood blue moon terakhir terjadi di zaman Dinasti Qing sekitar 150 tahun lalu. Gerhana kali ini disebut blue moon atau bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender serta super karena berada di lintasan terdekat dengan bumi.
Seluruh tahapan gerhana memakan waktu lebih dari 3 jam. Bulan akan berubah menjadi merah saat sinar matahari menembus atmosfer bumi lalu memantul dari permukaannya.
Gerhana langka ini juga disaksikan dari Australia, Jepang, serta negara-negara Asia Tenggara.
Fenomena yang juga disebut dengan 'lunar trifecta', sebagaimana dijelaskan oleh NASA, terakhir terjadi pada 31 Maret 1866 dan bisa disaksikan di belahan bumi bagian Barat. Saat itu bertepatan dengan selesainya pembangunan kubah Gedung Capitol di Washington, Amerika Serikat.