JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah pasien rawat inap dan kasus kematian terkait Covid-19 varian Omicron akan terus bertambah. Ini sejalan dengan terus bertambahnya kasus yang ditemukan di banyak negara.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin kemarin mengumumkan kasus kematian pertama kematian melibatkan penderita Covid-19 Omicron, pertama kali di negara itu bahkan mungkin dunia.
"Karena jumlah kasus yang terkait dengan varian yang menjadi perhatian ini meningkat secara global, kami perkirakan jumlah kasus rawat inap bahkan kematian akan terus dilaporkan," demikian bunyi pernyataan WHO, dikutip dari Sputnik, Selasa (14/12/2021).
Kasus varian Covid yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini sudah dilaporkan di setidaknya 70 negara.
Menurut WHO, banyak negara belum memiliki kapasitas untuk secara konsisten menganalisis semua kasus infeksi atau kematian akibat virus corona, sehingga sulit untuk memberikan informasi yang akurat mengenai jumlah pasti kematian terkait varian tertentu.
WHO masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai tingkat keparahan Omicron dan diharapkan bisa mendapatkannya dalam beberapa pekan mendatang.
"Informasi lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami gambaran klinis dari mereka yang terinfeksi Omicron. WHO mendorong negara-negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan pembagian data pasien rawat inap melalui Platform Data Klinis WHO Covid-19," bunyi pernyataan.