NEW YORK, iNews.id - WHO menyebut, sejumlah serangan menimpa pusat perawatan kesehatan Ukraina. Akibat serangan itu, banyak korban tewas dan juga cidera.
Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam akun Twitternya mengatakan, WHO juga tengah menyelidiki serangan yang menimpa sejumlah pusat perawatan kesehatan lain di Ukraina.
"Serangan terhadap fasilitas kesehatan atau pekerja kesehatan melanggar netralitas medis dan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," katanya.
Dalam postingan singkatnya, Tedros tidak menyebut Rusia sebagai pelaku invasi Ukraina pada 24 Februari.
Di hari yang, Staf umum angkatan bersenjata Ukraina melaporkan, jumlah tentara yang tewas dalam serangan Rusia sejak 24 Februari mencapai 11.000 orang.
Sementara itu, pangkalan militer angkatan udara Ukraina lumpuh diserang tentara Rusia. Pasukan Kremlin menggunakan senjata presisi tinggi jarak jauh untuk menyerang pangkalan militer Ukraina.
Juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menambahkan, sistem rudal S-300 yang dikendalikan Ukraina juga telah dihancurkan oleh pasukan roket Rusia.