JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 66,03 persen masyarakat Jabodetabek menyatakan bakal tetap setia menggunakan moda transportasi umum setelah pandemi virus corona atau Covid-19 selesai. Hal itu berdasarkan hasil riset lembaga Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) per Juni 2020.
"Sebanyak 66,03 persen pengguna akan kembali pakai angkutan publik, tetapi 35,41 persen pengguna akan mengurangi frekuensinya. Sementara pengguna yang tetap menggunakan angkutan umum sebanyak 30,62 persen," kata Sekretaris Jenderal MTI Harya S. Dillon dalam diskusi virtual, Selasa (4/8/2020).
Sementara itu, lanjut dia, tercatat sebanyak 33,97 persen warga Jabodetabek yang semula kerap beraktivitas menggunakan transportasi umum, menyatakan tak akan kembali memakainya. Sehingga, mereka akan bepergian dengan kendaraan pribadi.
Dia menjelaskan, hasil survei juga menunjukkan kalau mereka kerap memanfaatkan ojek online sebagai transportasi pengumpan.
"Pengguna angkutan umum menggunakan ojol sebagai angkutan first mile sebanyak 39,1 persen, sepeda motor 24 persen, mobil 12,9 persen, jalan kaki 11,6 persen, angkot 8 persen, ojek pangkalan 1,8 persen, taksi 1,3 persen, dan taksi online 1,3 persen," ujarnya.
Dia menambahkan masyarakat yang menggunakan angkutan umum dan menggunakan ojek daring sebagai pengumpan last mile mencapai 44,9 persen.
"Memilih jalan kaki 26,7 persen, menggunakan angkot 10,2 persen, taksi online 6,2 persen, mobil 4,4 persen, ojek pangkalan 4,4 persen, sepeda motor 1,4 persen, dan taksi 1,3 persen," katanya.