BOGOR, iNews.id - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut angka kematian warga yang isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19 masih tinggi. Tercatat, sebanyak 99 orang meninggal dunia selama masa PPKM Darurat.
"Ada satu hal yang harus kami sampaikan. Kami masih khawatir angka kematian yang tinggi. Jadi sejak PPKM diberlakukan, ada 99 warga yang meninggal isoman saja, jadi tinggi. Makanya kami sekarang ekstra kerja keras untuk mengurangi angka kematian warga yang isoman," ujar Bima kepada wartawan di Tugu Kujang, Minggu (25/7/2021).
Ada tiga indikator yang menyebabkan tingkat kematian pasien isoman meningkat. Pertama 85 persen dari jumlah tersebut belum menerima vaksinasi Covid-19, kedua rata-rata usia di atas 50 tahun dan terakhir memiliki komorbid.
"Karena itu apabila warga isoman memiliki tiga kriteria tadi, tidak boleh isoman di rumah. Semaksimal mungkin dibawa ke tempat isolasi atau rumah sakit. Ini sudah saya perintahkan kepada camat, lurah, puskesmas semua memastikan fokus bagi warga yang punya indikator itu," katanya.
Apabila belum mendapat tempat tidur di rumah sakit, warga semaksimal mungkin dibawa ke tempat isolasi yang bisa dipantau tim medis. Karena tempat tidur di pusat isolasi saat ini masih cukup banyak menampung pasien Covid-19.
"Kalau pun di rumah sakitnya belum bisa masuk, digeser ke tempat isolasi karena masih banyak cadangan tempat tidurnya. Jadi kami fokus mengurangi mortality rate. Alhamdulillah BOR-nya turun di angka 70 persen, jadi ini salah satu indikator yang bagus juga," ucapnya.