JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mempermasalahkan anggaran pendamping program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE) dicoret DPRD. Menurutnya, pencoretan anggaran sebesar Rp3,9 miliar dalam APBD Perubahan 2018 tidak berpengaruh dalam gerakan OK OCE.
“Tidak masalah, ini adalah sebuah gerakan. Gerakan itu memang nature dari rakyat oleh rakyat. Negara fasilitator saja,” kata Anies di Monas, Rabu (19/9/2018).
Badan anggaran DPRD DKI menolak usulan anggaran Rp3,9 miliar untuk pelatihan dan uji kompetensi pendamping OK OCE. Hal tersebut dikarenakan program OK OCE tidak masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah 2018.
“Yang jelas APBD penetapan yang menjadi acuan kita. Kalau ini tambah kegiatan baru, sudah berapa ratus item kita drop karena judul baru? Kenapa ini harus istimewa?,” ujar Anggota Banggar dari Fraksi NasDem Bestari Barus.
Senada diungkapkan Wakil Ketua Banggar dari Fraksi Gerindra M Taufik. Dia menuturkan, perencanaan anggaran Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi tidak baik. Menurutnya, seharusnya anggaran sertifikasi pendamping OK OCE diajukan sejak pembahasan APBD 2018 dan dimasukkan dalam rencana kerja daerah.
"Problemnya ada di proses penganggarannya. Kita mau konsisten ketika di anggaran penetapan nol, rasanya berat sekarang ada program baru," ucap Taufik.
Sementara Sekda Saefullah berharap, usulan anggaran tersebut disetujui oleh DPRD. Pasalnya, program OK OCE merupakan unggulan Pemprov DKI era Gubernur Anies Baswedan.