BOGOR, iNews.id - Kasus positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Kota Bogor meningkat signifikan. Pada Agustus 2020, angka penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif melonjak tajam hingga mencapai 215 persen.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pada periode Mei-Juni 2020 sebelumnya kenaikan kasus positif hanya mencapai 154 persen. "60 persennya usai produktif dari rentang usia 20 sampai 60 tahun. Terbanyak kasusnya masih dari transmisi lokal atau klaster keluarga 58 persen, sebelumnya luar kota yang terbanyak tapi sekarang hanya 8 persen," kata Bima di Bogor, Selasa, 1 September 2020.
Dari jumlah tersebut, 54 persen pasien terkonfimasi positif covid-19 memiliki gejala dan 46 persen orang tanpa gejala (OTG). Kemudian, untuk peta sebaran saat ini terdapat 115 RW di 51 kelurahan se-Kota Bogor yang masuk kategori zona merah.
"Di RW zona merah ini dilakukan pembatasan aktivitas warga tidak boleh berkumpul, berkerumun dijaga RW siaga dibantu Babinsa, Bhabinkamtibmas, kecamatan dan Pak Lurah memonitor," tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, menurut Bima akan memaksimalkan ruang isolasi di semua rumah sakit rujukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Dia pun meminta warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat baik di rumah maupun di luar.
"Pemkot siapkan ruang isolasi tambahan di seluruh rumah sakit rujukan. Khusus untuk OTG, disiapkan nonfasilitas kesehatan. Ini untuk antisipasi lonjakan kasus ekstrim. Disiplin kita, vaksin kita," ujarnya.