JAKARTA, iNews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, ada sekira 21 wilayah di Ibu Kota yang terancam mengalami kekeringan. Potensi buruk itu muncul karena saat ini Jakarta memasuki musim kemarau tanpa disertai hujan yang cukup panjang.
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, M Ridwan mengatakan, persebaran itu terdapat di kawasan Halim dan Pulogadung (Jakarta Timur); Ciganjur, Lebak Bulus, Manggarai, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Pakubuwono, Setiabudi, Karet, dan Ragunan (Jakarta Selatan).
“Sementara, di Jakarta Utara ada Tanjung Priok, Sunter, dan Teluk Gong. Di Jakarta Barat ada Kembangan, Kedoya Selatan, Tomang Barat, dan Cengkareng. Di Jakarta Pusat ada Cideng, Kemayoran, dan Waduk Melati,” ungkap Ridwan saat dihubungi, Selasa (7/7/2019).
Dia menyatakan, BPBD DKI Jakarta telah memantau seluruh kawasan yang berpotensi terjadi kekeringan maupun tidak. Namun, hingga kini belum ada laporan dari warga ihwal terjadinya kekeringan di masing-masing wilayah.
“Melakukan monitoring ke wilayah, istilahnya mencari informasi apakah ada dampak dari kemarau. Tapi sampai hari ini belum ada laporan dan tidak ada temuan,” ujarnya.
Ridwan pun meminta kepada seluruh masyarakat untuk melapor ke Siaga Jakarta 112 bila di lingkungan mereka terjadi kekeringan. Tak hanya itu, dia juga sudah menginstruksikan Palyja dan Aetra sebagai perusahan air agar bersiaga ketika mendapat laporan soal kekeringan.
Dia menyarankan kepada warga agar menjaga kesehatan karena di musim kemarau ini rentan terjangkit berbagai penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, bahkan sakit kulit. “Antisipasi penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk, pilek, diare, penyakit mata, dan kulit kering. Itu penyakit yang mungkin datang,” tuturnya.