BOGOR, iNews.id – Penjagaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, diperketat. Pengamanan tersebut menyusul pemindahan 58 tahanan kasus terorisme dari Lapas Nusakambangan, Minggu (20/5/2018).
Dari pantauan iNews, sekitar pukul 15.30 WIB, penjagaan menuju Lapas Gunung Sindur diperketat hingga lima kilometer. Petugas Lapas memeriksa seluruh kendaraan yang masuk komplek perumahan Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) di Gunung Sindur. Petugas mensterilkan akses jalan satu satunya menuju lapas hingga radius lima kilometer.
Sebanyak 58 narapidana terorisme dari tiga Lapas di Pulau Nusakambangan, Cilacap Rutan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Kepindahan puluhan napi terorisme (napiter) yang terlibat kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua itu ditengarai untuk kepentingan persidangan maupun proses hukum oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.
Personel Brimob bersenjata laras panjang tampak berjaga di setiap sudut halaman parkir Dermaga Wijayapura termasuk di ujung jalan menuju lokasi penyeberangan tersebut. Pukul 08.55 WIB, Kapal Pengayoman IV milik Kemenkumham yang membawa bus pengangkut tahanan teroris itu terlihat bersandar di Dermaga Wijayapura dan satu per satu tampak keluar meninggalkan tempat penyeberangan yang diakhiri dengan kendaraan Barracuda.
Lima bus milik Korps Brimob yang keluar dari Dermaga Wijayapura segera bergabung dengan kendaraan lainnya termasuk sebuah bus kosong yang telah menunggu sejak pagi. Selanjutnya, pukul 09.05 WIB, iring-iringan kendaraan pengangkut dan pengawalan napiter itu meninggalkan Dermaga Wijayapura. Diperkirakan perjalan menempuh waktu sekitar delapan jam.
Kapolres Cilacap, AKP Djoko Julianto mengatakan, bersama Kodim 0703/Cilacap telah menyiapkan kurang lebih 600 personel untuk mengamankan rute yang akan dilalui untuk pemindahan tahanan napiter tersebut.
“Jumlah yang dipindahkan 58 orang. Tugas kami dan Lapas Nusakambangan hanya melakukan pengamanan dan menyerahkan kepada tim yang hari ini sudah tiba, dari BNPT, Densus 88 Antiteror, dan Brimob Mabes Polri," kata Djoko, Minggu (20/5/2018).