TANGERANG SELATAN, iNews.id – Beberapa kepala daerah di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi mengusulkan agar operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek disetop sementara selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ternyata tak ikut soal penghentian sementara KRL demi mencegah penyebaran virus corona (covid-19).
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengungkapkan alasan tidak ikut mengusulkan penghentian sementara KRL karena sebagian warganya yang bertugas sebagai tenaga medis atau petugas kesehatan lain membutuhkan KRL. Kebetulan mereka tidak memiliki kendaraan pribadi.
"Kemarin sempat ramai tuh, katanya Jawa Barat minta untuk ditutup KRL-nya. Tapi pas saya diskusi sama warga, mereka yang bekerja di rumah sakit, mereka yang bekerja di apa namanya di bagian itu yang ada di Jakarta, mereka enggak punya kendaraan mau pakai apa? Kan itu juga harus dipikirkan oleh kita," ujarnya di Tangsel, Rabu (22/4/2020).
Airin mengatakan, Pemkot Tangsel menyerahkan semua keputusan kepada Kementerian Perhubungan dan PT KAI terkait penghentian sementara KRL. "Keputusannya sekarang tidak ditutup, maka saya harus membantu social distancing dan physical distancing. Kita lakukan sidak yang lainnya terhadap enam stasiun ini," katanya.
Sebanyak enam stasiun itu yaitu Serpong, Rawa Buntu, Jurang Mangu, Sudimara, Pondok Ranji, dan Lebak. Airin mengaku enggan ikutan mengusulkan hal yang sama guna mendukung pemberlakuan PSBB. Meskipun secara tegas Airin juga tak menolak usulan para kepala daerah untuk menghentikan sementara operasi KRL tersebut.