JAKARTA, iNews.id - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sudah memutuskan akan menggunakan metode geotextile dalam pengaspalan di atas Cobblestone atau blok batu yang dipasang di kawasan Monas. Metode geotextile dinilai tak meninggalkan bekas atau merusak batu saat nanti diangkat kembali.
"Kayaknya geotextile karena lebih bersih dan kalau geotextile enggak ada lecet," kata Direktur Utama Jakpro yang juga Chairman Organising Committee (OC) Jakarta E-Prix, Dwi Wahyu Daryoto di DPRD DKI Jakarta, kamis (27/2/2020).
Dia menuturkan, uji coba yang dilakukan kemarin menggunakan dua metode di atas jalan seluas 15 X 4 meter yakni dengan menggunakan sand sheet (10m x 4m) dan geotextile (5m x 4m). Dia menyebut jika menggunakan teknik sand sheet akan merusak batu-batuan di kawasan Monas.
"Itu uji coba untuk membandingkan dua metode yang satu pake geotextile dan sand sheet itu yang masih ada aspal dikit sand sheet itu. Kalau geotextile enggak ada," ujar Dwi.
Jika ada terjadi kerusakan saat uji coba, menurut dia, Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta kemarin pihaknya akan segera memperbaiki kembali. "coba kita lihat nanti. iya (diberesin lagi)," katanya.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penyelenggara Formula E sudah melakukan uji coba aspal untuk sirkuit di kawasan Monumen Nasional (Monas) sejak Jumat, 21 Februari 2020 malam kemarin. Pengaspalan dilakukan di sisi Timur Monas dan memakan waktu lima hari.
Deputy Director Communications Formula E JakPro, Hilbram Dunar, mengatakan uji coba pengaspalan itu dilakukan sepanjang 15x4 meter. Aspal tersebut akan dilepas. "Hanya 15x4 meter saja, tanggal 26 Feb akan di lepas kembali," katanya saat dihubungi, Sabtu (22/2/2020).