JAKARTA, iNews.id – Satu anak berusia 10 tahun tewas dalam insiden kebakaran di Jalan Kemang Utara 9, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Petugas pemadam kebakaran yang seharusnya dapat memadamkan api sebelum membesar, terlambat datang ke lokasi karena adanya rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan utama di kawasan tersebut.
Salah seorang warga setempat, Toni Ismanto menuturkan, kebakaran kali ini berasal dari kompor gas di dapur rumah makan padang dan warung tegal di Jalan Kemang Utara 9. Api pertama kali muncul sekira pukul 9.30 WIB tadi, dan segera menjalar hingga membakar enam bangunan kios yang ada di sekitar situ.
Pada saat kejadian, sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) tampak sudah meluncur dari arah Kuningan, Jakarta Selatan. Namun, begitu melewati Jalan Mampang Prapatan, mobil-mobil damkar itu tak dapat langsung melintas ke arah lokasi kebakaran di Kemang Utara 9, karena terdapat beton yang menghalangi di persimpangan jalan.
“Karena adanya beton penutup jalan itu, mobil-mobil damkar tadi terpaksa harus terus jalan ke depan dulu, lalu berputar balik di Pejaten. Ini yang bikin lama, sehingga api terus membesar dan menewaskan satu orang anak,” kata Toni, Sabtu (19/5/2018).
Penempatan beton penghalang di perempatan Jalan Mampang Prapatan dan Jalan Kemang Utara 9 menjadi bagian dari rekayasa lalu lintas yang dilakukan Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Selatan sejak Jumat (18/5/2018), pukul 22.00 WIB malam. Adapun tujuan dari kebijakan penutupan perempatan itu untuk mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Mampang Prapatan, menyusul dioperasikannya Underpass (Jalan Bawah Tanah) Mampang-Kuningan, beberapa waktu lalu.
Kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut juga berkaitan dengan tahapan pembangunan Simpang Susun Antasari. Penutupan simpang empat yang terdapat di sepanjang Jalan Mampang Prapatan saat ini masih dalam rangka uji coba selama satu pekan.