BEKASI, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi menyampaikan penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di wilayahnya masih didominasi dari klaster industri. Penyebabnya, karena perusahaan yang berada di wilayahnya kurang kooperatif dalam melaporkan kondisi kesehatan ratusan ribu karyawannya.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan jumlah itu hampir separuh dari total kasus itu disumbangkan dari klaster industri. Berdasarkan penelusuran pemerintah, saat terjadi satu dua kasus perusahaan awalnya enggan melaporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten, baru dilaporkan ketika jumlah karyawan yang sakit meningkat.
”Karena perusahaan kurang kooperatif dalam melaporkan kondisi karyawannya. Alasanya, perusahaan mereka takut ditutup oleh pemerintah,” kata Eka, Jum’at (3/10). Hingga harini, total kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Bekasi mencapai 2.811 kasus.
Eka menjelaskan, langkah-langkah yang dilakukan dengan menutup sementara kegiatan untuk melakukan strerilisasi dan pengetesan massal karyawan yang kontak erat.
”Harus ada langkah-langkah cepat, strerilisasi, di swab, diliburkan dulu baru masuk lagi. Maka butuh lapor cepat, jika telat lapor itu jadi fatal,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi ini memaparkan, untuk menekan penyebaran virus Corona, baik di lingkungan masyarakat maupun industri, pemerintah daerah bersama unsur Kepolisian, TNI dan Elemen Masyarakat gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan disemua lini sektor untuk mencegah penyebaran wabah corona.
Sejumlah kegiatan operasi razia juga dilakukan guna menegakkan disiplin protokol kesehatan.”Kita juga sudah lucurkan gerakan gunakan masker atau Genggam, sudah 1 juta masker yang kita bagikan ke masyarakat dari total 2,5 juta masker. Intinya meminta protokol kesehatan yang memang penting selalu diingatkan,” katanya.