JAKARTA, iNews.id – Rombongan wisata Koperasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta yang menjadi korban tsunami Selat Sunda terus bertambah. Tercatat 27 korban ditemukan meninggal dunia hingga Rabu (26/12/2018), hari ini.
“Hingga saat ini data yang masuk, ada 27 orang anggota rombongan yang ditemukan meninggal dunia, termasuk ada yang belum ditemukan sebelumnya, ketika ditemukan dalam keadaan wafat,” kata Direktur Utama RSUD Tarakan, Dian Ekawati, Rabu (26/12/2018).
Dia menuturkan, berdasarkan data terbaru, rombongan wisata ke Pantai Anyer berjumlah 79 orang. Data tersebut setelah diverifikasi dari sebelumnya 83 orang.
“Dari 52 korban selamat, 28 orang sedang dalam proses perawatan, terdiri atas 26 orang di Tarakan dan dua lainnya di Serang karena kondisinya masih kritis. Sementara sisanya diperbolehkan pulang,” ujar Dian.
Dia mengatakan, selain anggota rombongan, RSUD Tarakan juga menerima korban tsunami Selat Sunda non-karyawan. Hingga hari ini tercatat ada 22 orang, tapi sebagian sudah diperbolehkan pulang. 
Menurut dia, sebagian besar korban mengalami luka sobek dan patah tulang terutama pada bagian kaki.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana alam tersebut mengakibatkan sebanyak 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka, 159 orang hilang dan 21.991 orang mengungsi. Data terverifikasi pada Rabu pukul 13.00 WIB.
Selain itu, tsunami Selat Sunda juga merusak 924 unit rumah, 73 unit hotel dan villa, 434 unit perahu dan kapal, 60 unit warung dan toko, serta puluhan kendaraan.