JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melantik Asisten Perekonomian Setda DKI Jakarta, Sri Haryati sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta. Dalam tiga minggu terakhir Sri Haryati mengemban tugas sebagai pelaksana harian (Plh) Sekda DKI Jakarta setelah almarhum Saefullah dinyatakan positif covid-19.
Anies mengatakan Penjabat Sekda DKI Jakarta harus menjalankan yang tidak ringan karena memiliki fungsi yang sama dengan pejabat defintif. Sri Haryati akan mengemban jabatan itu paling lama tiga bulan atau sampai penetapan pejabat definitif yang saat ini sedang dicari melalui seleksi terbuka.
"Saya berharap Penjabat Sekretaris Daerah menjalankan tugas ini secara all out. Ini adalah satu masa yang penuh tantangan, tapi kita semua yakin tantangan yang diberikan pasti sepadan dengan kemampuan yang ditumbuhkan dalam diri pribadi kita," kata Anies usai pelantikan di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Anies menyebutkan beberapa tugas berat yang harus dilakukan Penjabat Sekda. Pertama, menghadapi krisis kesehatan karena covid-19, di mana Jabodetabek merupakan salah satu episentrum penyebaran terbesar. Kedua, kondisi perekonomian yang melemah karena pandemi.
Ketiga, Pemprov Jakarta akan menghadapi kondisi sosial yang sedang dinamis pada hari-hari ke depan. Ditambah lagi Pemprov Jakarta akan disibukkan dengan siklus pembahasan perubahan APBD 2020 dan perencanaan APBD 2021.
Karena itu, Anies menegaskan tidak ada kesempatan untuk mengambil jeda dan Penjabat Sekda DKI Jakarta harus langsung bergerak dengan cepat. Dia percaya Sri Haryati bisa menjalankan tugas itu sebaik-baiknya. Dia berharap, Penjabat Sekda bisa menjembatani seluruh aktivitas di antara jajaran agar koordinasi terjalin secara baik.
"Alhamdulillah selama tiga minggu ini pun Ibu Asisten (Sri Haryati) menjalankan peran sebagai Plh Sekda sudah bergerak dengan cepat bersama seluruh jajaran. Saya berharap kecepatan itu dipertahankan, sehingga seluruh tantangan yang ada di depan kita bisa berjalan dengan baik," ucapnya.