JAKARTA, iNews.id - London School of Public Relations (LSPR) Jakarta akan menyelenggarakan rangkaian pertunjukan the 9th LSPR Performing Arts Communications (PAC) Festival di Auditorium Prof Dr Djajusman Kampus B LSPR-Jakarta.
Dalam festival ini, para mahasiswa semester 3 dan 5 dengan konsentrasi Performing Arts Communication akan mempertunjukkan kepiawaian mereka dalam berkomunikasi melalui seni peran maupun dalam mengelola sebuah seni pertunjukan.
"LSPR PAC Festival ini merupakan ujian akhir untuk mahasiswa konsentrasi PAC dari semester 3 dan 5. Untuk pertama kalinya, LSPR PAC membuat Trilogy in PAC dengan tema dualisme yang menampilkan sebuah cerita dalam bentuk radio drama, web series dan theatre perfomance," ujar Renata Kurniawan, Dekan Departemen Komunikasi Massa, Komunikasi dan Periklanan Digital, dan Komunikasi Seni Pertunjukan LSPR kepada iNews.id melalui siaran tertulisnya di Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari acara the 20th LSPR Theatre Festival yang sudah terlaksana sejak tanggal 22 Januari sampai dengan 2 Februari 2018.
"LSPR-Jakarta berkomitmen memberikan pendidikan yang bukan hanya berdasarkan teoritis, melainkan dalam bentuk praktek kesehariannya. Sehingga sejak tahun pertama mahasiswa dilatih untuk praktek kerja sama dan tampil percaya diri di hadapan publik," katanya.
Kegiatan The 9th LSPR PAC Festival kali ini akan diangkat dalam bentuk dua konser musik serta dua Trilogy in PAC. Khusus untuk Trilogy in PAC, mahasiswa membuat sendiri naskah yang bercerita tentang dua sisi berbeda. Cerita ini ditampilkan dalam tiga bentuk media seni yaitu radio drama, web series, dan theatre performance.
LSPR PAC adalah salah satu dari enam konsentrasi yang ada di LSPR Jakarta. Sejak tahun 2008 hingga saat ini, LSPR PAC telah menghasilkan 8 PAC Festival yang mempersembahkan 1 acting museum, 3 dance concerts, 2 monolog festivals, 1 duologue festival, 3 costume exhibitions, 4 books of short stories and monolog scripts, 19 music concerts, and 18 theatre performances.
Tahun 2015, LSPR PAC menerima penghargaan dari MURI sebagai penyelenggara Acting Museum yang pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 2017, LSPR PAC melakukan pementasan monolog di Galeri Indonesia Kaya dengan lakon Tiga Cerita Prita yang naskahnya diambil dari buku 25 Monolog karya Arswendo Atmowiloto.