JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengerahkan 1.400 relawan untuk memantau dan melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya banjir di Ibu Kota. Menurut dia, para relawan yang terdiri atas warga dan berbagai elemen seperti Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) yang sudah terverifikasi itu akan disebarkan di enam wilayah kabupaten kota di Jakarta.
“Kami juga menyiapkan antisipasi penanggulangan dengan lebih dari 1.400 relawan yang sudah terverifikasi untuk melakukan monitoring (pengawasan) dan antisipasi di lapangan, sekaligus memberikan early warning (peringatan dini),” kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin (12/11/2018).
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu memastikan seluruh relawan itu sudah memiliki informasi dan cara penyampaian yang akurat kepada Pemprov DKI Jakarta, sehingga bisa direspons dengan cepat dan baik oleh instansi-instansi terkait.
“Mereka (para relawan) adalah warga tetapi ada yang ketua RT (rukun tetangga), ketua RW (rukun warga), LMK, kemudian ada dari FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat). Jadi mereka adalah pegiat-pegiat masyarakat yang dicari lewat Biro Tapem (Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta) untuk menjadi pemberi kabar yang kredibel,” tutur Anies.
Dia mengungkapkan, sebelumnya Pemprov DKI mengalami beberapa problem ketika terjadi banjir, salah satunya yakni lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memverifikasi keakuratan informasi yang beredar dan menyebar di masyarakat. Namun, dengan adanya relawan tanggap banjir ini, Anies memastikan informasi yang mereka berikan kepada Pemprov DKI dapat dipertanggungjawabkan.
“Kemarin dalam review (evaluasi) awal tahun ini, saya katakan bahwa tidak bisa lagi ke depan kita menerima laporan secara sembarangan dari pihak-pihak yang tidak terverifikasi,” ujarnya.